1.
Berdasarkan
Bentuk Fisiknya
a. Arsip
yang berbentuk lembaran. Contoh: surat, kuitansi, faktur dan foto.
b. Arsip
yang tidak berbentuk lembaran. Contoh: disket, flashdisk, mikro film dan
rekaman pada pita kaset.
2.
Berdasarkan
Masalahnya
a. Financial record, yaitu arsip tentang
masalah-masalah keuangan, misal: tata cara mengajukan kredit, tata cara
pembayaran, jumlah uang yang harus dibayar, tanggal pelunasan/pembayaran.
Contoh: kuitansi, giro, cek, kartu kredit.
b. Inventory record, yaitu arsip yang
berhubungan dengan jumlah dan macam persediaan barang, harga, lokasi/tempat,
keadaan fisik barang, dsb. Contoh: catatan tentang jumlah barang, merk, ukuran
dan harga.
c. Personel record, yaitu arsip yang
berhubungan dengan masalah kepegawaian. Contoh: surat lamaran kerja, curriculum vitae, presensi pegawai dan
surat keputusan.
d. Sales record, yaitu arsip yang berisi
tentang penjualan, misalnya: mutu barang, jumlah persediaan, harga barang,
daerah pemasaran, hasil penjualan, prosedur penjualan dan sistem penjualan.
Contoh: data penjualan dan daftar nama agen dan distributor.
e. Production record, yaitu arsip yang
berhubungan dengan masalah hasil produksi, misalnya: jumlah barang, jenis,
kualitas, jenis bahan baku, jenis bahan pembantu, jenis mesin yang digunakan,
proses pengolahan, dan laporan produksi. Contoh: arsip tentang jenis bahan
baku, jenis alat/mesin yang digunakan dan jenis kualitas barang.
3.
Berdasarkan
Pemiliknya
a. Lembaga
Pemerintahan
1) Arsip
nasional di Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia).
2) Arsip
nasional di setiap ibu kota Daerah Tingkat I (Arsip Nasional Daerah).
b. Instansi
pemerintah/swasta
1) Arsip
primer dan arsip sekunder. Arsip primer yaitu arsip aslinya, sedangkan arsip
sekunder yaitu arsip yang berupa tindasan atau karbon kopi.
2) Arsip
sentral dan arsip unit. Arsip sentral yaitu arsip yang disimpan pada pusat
arsip yang dipusatkan penyimpanannya (sentralisasi), sedangkan arsip unit yaitu
arsip yang penyimpanannya dilakukan pada setiap bagian organisasi
(desentralisasi).
4.
Berdasarkan
Sifatnya
a. Arsip
tidak penting, yaitu arsip yang kegunaannya menjadi habis setelah selesai
dibaca. Contoh: surat undangan.
b. Arsip
biasa, yaitu arsip yang semula penting, akhirnya tidak berguna lagi pada arsip
yang diinformasikan itu berlalu. Contoh: surat lamaran kerja dan surat tagihan.
c. Arsip
penting, yaitu arsip yang ada hubungannya dengan masa lalu dan masa yang akan
datang, sehingga perlu disimpan dalam waktu yang lama. Contoh: surat perjanjian
dan surat kontrak.
d. Arsip
sangat penting (vital), yaitu arsip yang mempunyai nilai sangat penting bagi
suatu organisasi dan perlu disimpan selama-lamanya (bernilai sejarah/ilmiah). Contoh:
naskah proklamasi dan surat keputusan hasil penelitian ilmiah.
e. Arsip
rahasia, yaitu arsip yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang tertentu saja
dalam suatu organisasi. Contoh: hasil penilaian pegawai, strategi pemasaran.
5.
Berdasarkan
Fungsinya
a. Arsip
dinamis, yaitu arsip yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.
Arsip dinamis dibedakan sebagai berikut:
1) Arsip
aktif, yaitu arsip yang masih digunakan secara terus menerus.
2) Arsip
semi aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah menurun, tetapi
kadang-kadang masih diperlukan.
3) Arsip
inaktif, yaitu arsip dinamis yang sudah sangat jarang digunakan, hanya
digunakan sebagai referensi atau pemberi keterangan semata.
b. Arsip
statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara terus menerus oleh organisasi/instansi,
namun dipergunakan untuk kepentingan masyarakat umum/negara karena bernilai
kebangsaan dan hanya dipergunakan sebagai referensi saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar